Selasa, 15 Juni 2010

KB

FAMILY PLANNING
( KELUARGA BERENCANA )


DEFENISI
Keluarga berencana merupakan suatu perencanaan tentang waktu yang tepat untuk memiliki anak. Di dalam keluarga berencana terdapat teknik kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan sebagai upaya untuk mengatur kehamilan.
Jika pasangan yang sudah menikah memiliki kesuburan baik, 90% pasangan wanita akan hamil dalam satu tahun bila mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi (Gunningham, et al., 1997). Oleh karena itu untuk pengaturan waktu kehamilan, tidak terlepas dari peran alat kontrasepsi. Kehamilan tak terencana dapat menyebabkan gangguan mayor di dalam kehidupan seorang wanita yang berdampak pada kesehatan ibu dan neonatus.

PERAN PERAWAT DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA
Peran perawat dalam program keluarga berencana adalah sebagai konselor dan edukator. Untuk melaksanakan ini perawat harus memiliki informasi terbaru dan akurat tentang metode kontrasepsi. Hampir sebagian dari kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi namun salah dan tidak konsisten dalam penggunaannya. Hal ini dapat dicegah bila wanita memiliki pendidikan yang adekuat terhadap metoda kontrasepsi yang mereka pilih. Maka perawat memiliki peranan penting dalam memberikan pendidikan tentang teknik kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan, cara penggunaan yang tepat, dan fokus konselingnya haruslah pada kebutuhan dan kenyamanan pasangan yang akan menggunakan alat kontrasepsi.

PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH METODE KONTRASEPSI
Metode kontrasepsi sempurna belum dapat diciptakan oleh manusia. Setiap metoda kontrasepsi memiliki keuntungan dan kerugian masing- masing. Terkadang seorang wanita mencoba berbagai macam alat kontrasepsi sebelum menemukan metoda kontrasepsi yang cocok dan memuaskan.Perawat perlu memberikan pertimbangan-pertimbangan yang membantu seorang wanita memilih metoda yang paling memenuhi kebutuhan mereka. Pertimbangan-pertimbangan tersebut antara lain:
1.Keamanan
Keamanan metode kontrasepsi merupakan pertimbangan utama dalam penggunaanya. Status kesehatan yang berbeda beda terkadang menyebabkan beberapa alat kontrasepsi tidak aman digunakan. Contohnya oral kontrasepsi tidak dianjurkan pada wanita dengan tromboplebitis atau stroke karena hormon yang dikandungnya dapat meningkatkan resiko keparahan penyakit tersebut dan diafragma (cap servix) tidak aman digunakan pada wanita dengan riwayat toxic shock syndome.
2.Perlindungan terhadap penyakit menular seksual
Tidak ada kontrasepsi yang 100% efektif mencegah Penyakit Menular Seksual. Resiko paparan terhadap Penyakit Menular Seksual harus dipertimbangkan dalam memberikan konseling tentang pilihan alat kontrasepsi. Kondom pria memberikan perlindungan yang baik terhadap penularan Penyakit Menular Seksual. Kondom ini harus dupakai jika salah satu pasangan mengidap Penyakit Menular Seksual meskipun pasangan tersebut telah menggunakan alat kontrasepsi lain.

3.Efektifitas
Efektifitas suatu alat kontrasepsi ditentukan oleh keberhasilan atau kegagalan alat kontrasepsi tersebut melindungi seseorang wanita dari kehamilan. Metoda sterilisasi dianggap yang paling efektif namun tidak dapat digunakan pada pasangan yang ingin anak lagi dikemudian hari. IUD juga merupakan metoda yang efektif tapi terkadang tidak menjadi pilihan karena efek samping atau kepercayaan yang dianut oleh pasangan.
4.Pilihan pribadi dan kecendrungan
Pilihan pribadi dan kecendrungan juga merupakan hal penting dalam memilih metode kontraseps. Jika seorang wanita berasumsi bahwa kontrasepsi yang dipilih terlalu sulit digunakan, menghabiskan banyak waktu atau terlalu banyak aturan akan menurunkan motifasi dan kekonsistenan pasangan tersebut untuk menggunakannya. Pendidikan yang diterima tentang metode kontrasepsi akan mempengaruhi persepsi pasangan terhadap kontrasepsi.
5.Education needed
Beberapa metoda kontrasepsi tidak membutuhkan pendidikan khusus, seperti kondom. Namun ada beberapa metode yang membutuhkan informasi lengkap agar metode tersebut menjadi efektif.
6.Efek samping
Efek samping penggunaan metoda kontrasepsi harus dijabarkan dengan lengkap kepada pasangan. Jika pasangan sudah mengetahui efek sampingnya lalu kemudian tetap memilih kontrasepsi tersebut, mereka akan lebih dapat bertoleransi pada efek samping yang ditimbulkan daripada pasangan yang tidak mengetahui efek samping sama sekali.
7.Pengaruh pada kepuasan seksual
Metode coitus related contraceptive, seperti spermisida dan metoda barrier, harus digunakan sebelum berhubungan seksual. Hal ini dapat menurunkan kepuasan seksual dan meningkatkan resiko penurunan minat terhadap metoda tersebut.
8.Ketersediaan
Kondom dan spermisida dapat diperoleh tanpa resep dokter. Pasangan dapat memiliki bahan ini tanpa harus berkonsultasi terlebih dahulu. Hal ini penting dipertimbangkan pada pasangan yang tidak dapat terbuka pada tenaga kesehatan tentang aktivitas seksual.

9.Biaya
Pada pasangan berpenghasilan rendah, faktor biaya menjadi hal penting dalam pemilihan metoda kontrasepsi. Pasangan tersebut mungkin akan lebih suka memilih menggunakan kondom daripada metoda sterilisasi yang relatif lebih mahal.
10.Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaan akan mempengaruhi pilihan. Penganut katolik roma tidak memperkenankan metoda kontrasepsi apapun selain metoda alamiah.

11.Budaya
Budaya juga mempengaruhi pemilihan metoda kontrasepsi. Keturunan afrika-amerika banyak memilih sterilisasi pada wanita daripada sterilisasi pria, sedangkan pria latin tidak berminat tehadap penggunaan kondom dan menganut kebudayaan memiliki banyak keturunan.
Pada beberapa daerah, kontrasepsi tidak akan pernah digunakan sampai pasangan tersebut berhasil memperoleh anak laki-laki.
12.Informed consent
Beberapa meroda kontrasepsi memiliki efek yang berbahaya. Oleh karena itu, informed consent perlu disertakan untuk menyatakan bahwa pasangan mengerti resiko dan keuntungan dari metoda yang mereka pilih sehingga dapat menjadi aspek legal perawat.
METODA KONTRASEPSI
a.Tujuan penggunaan kontrasepsi
Dalam keluarga berencana, penggunaan metoda kontrasepsi menjadi sangat penting dengan tujuan :
1.Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilannya karena alat reproduksi wanita belum berkembang dengan baik dan belum siap untuk memulai proses kelahiran.
Alasan menunda kehamilan adalah:
a.Usia dibawah 20 tahun adalah usia resiko tinggi kehamilan karena kematangan alat reproduksi belum sempurna
b.Prioritas penggunaan pil karena akseptor masih muda
c.Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda sering melakukan hubungan seksual ( frekuensi tinggi ) sehingga akan mempunyai angka kegagalan yang tinggi
d.Penggunaan AKDR dapat digunakan karena efektif dan bersifat sementara sehingga apabila pasangan siap memiliki anak, AKDR tersebut dapat dilepas
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan adalah :
a.Reversibility yang tinggi karena akseptor belum mempunyai anak
b.Efektifitas reatif tinggi, penting karea dapat menyebabkan kehamilan beresiko tinggi
Kontrasepsi yang sesuai yaitu : Pil, AKDR, Metoda alamiah.
2.Menjarangkan kehamilan
Masa saat istri berusia 20-30 tahun adalah masa yang paling baik untuk melahirkan 2 orang anak dengan jarak kehamilan 3-4 tahun.

Alasan-alasan penjarangan kehamilan adalah :
a. Usia 20-30 tahun merupakan usia emas untuk mengandung dan melahirkan
b. Segera setelah anak lahir, dianjurkan menggunakan akdr sbg pilihan utama
c. Kegagalan yg mybbkn kehamilan cukup tinggi namun tdk/krg berbahaya karena akseptor berada pada usia yang baik untuk melahirkan
Kontrasepsi yang digunakan sebaiknya harus memiliki kriteria berikut :
a. Reversibility cukup tinggi
b. Efektifitas cukup tinggi
c. Dapat dipakai 3-4 tahun
d. Tidak menghambat produksi asi
Kotrasepsi yang dianjurkan untuk pasangan adalah AKDR, Pil, Suntik, Metoda alamiah, dan susuk ( hormone implant ).
3.Meniadakan kehamilan ( mengakhiri kesuburan )
Saat usia istri di atas 30 tahun, dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak karena usia tersebut memasuki usia rentan dan komplikasi kehamilan tinggi.
Kontrasepsi yang digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Efektivitas sangat tinggi karena kegagalan dapat menyebabkan kehamilan resiko tinggi terhadap ibu dan anak
b. Reversibilitas rendah
c. Dapat dipakai untuk jangka panjang
d. Tidak menambah kelainan yang sudah ada
Anjuran kontrasepsi yang dipakai adalah kontap (tubektomi/vasektomi), susuk, AKDR, suntikan, dan metoda alamiah.
JENIS-JENIS METODA KONTRASEPSI
Beberapa jenis metoda kontrasepsi yang dapat dipakai adalah
1.Metoda biologi/alamiah
2.Metoda kimiawi
3.Metoda mekanik
4.Metoda pembedahan
1.Metoda biologis/alamiah
a. Metode Amenorea Laktasi (MAL):
•Metode amenorea laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yg mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI)
•MAL sebagai kontrasepsi bila :
-Menyususi secara penuh (full breast feeding)
-Belum haid
-Umur bayi kurang dari 6 bulan
•Efektif sampai 6 bulan
•Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya
Cara Kerja Penundaan/penekanan ovulasi
Keuntungan kontrasepsi:
•Efektivitas tinggi (keberhasilan 98 % pada enam bulan I pasca persalinan)
•Segera efektif
•Tidak mengganggu senggama
•Tidak ada efek samping sistemik
•Tidak perlu pengawasan medic
•Tidak perlu obat atau alat
•Tanpa biaya
Keuntungan nonkontrasepsi:
1.Untuk Bayi
•Mendaptkan kekebalan pasif (mdapatkan antibodi perlindunagn lewat ASI)
•Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna utk tumbang bayi yg optimal
•Terhindar dari keterpaparan thdp kontamiasi dari air, susu lain atau formula, atau alat minum yang dipakai
2.Untuk Ibu
•Mengurangi perdarahan pascapersalinan
•Mengurangi resiko anemia
•Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
Keterbatasan
•Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalm 30 menit pascapersalinan
•Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social
•Efektivitas tinggi8 hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
•Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV DAN HIV/AIDS
Yang Dapat Menggunakan MAL
Ibu yang menyusui secara eksusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid setelah melahirkan.
Yang Seharusnya Tidak Pakai MAL
•Sudah mendapat haid sesudah bersalin
•Tidak menyusui secara ekslusif
•Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan
•Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam
Instruksi Kepada Klien ( Hal Yang Harus Disampaikan Kepada Klien)
•Seberapa sering harus menyusui ?
Bayi disusui secara on demand (menurut kebutuhan bayi). Biarkan bayi menyelesaikan menghisap dari satu payudara sebelum memberikan payudara lain, supaya bayi mendapat cukup banyak susu akhir (hind milk). Bayi hanya membutuhkan sedikit ASI dari payudara berikut atau sama sekali tidak memerlukan lagi. Ibu dapat memulai dengan memberikan payudara lain pada waktu menyusui berikutnya sehingga kedua payudara memproduksi banyak susu.
•Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan hisapannya
•Susui bayi ibu juga pada malam hari karena menyusui pada waktu malam hari membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI
•Bayi terus disusukan walau ibu/bayi sedang sakit
•ASI dapat disimpan dalam lemari pendimgin
•Kapan mulai memberikan makanan padat sebagai pendamping ASI?
Selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik serta kenaikan berat badan cukup, bayi tidak memerlukan makanan selain ASI sampai dengan umur 6 bulan.
•Apabila Ibu menggantikan ASI dengan minuman atau makanan lain, bayi akan menghisap kurang sering dan akibatnya menyusui tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi
•Haid
Ketika ibu mulai dapat haid lagi, itu pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera mulai metode KB lainnya.
•Untuk kontrasepsi dan kesehatan
-Anda memerlukan metode kontrasepsi lain ketika anda mulai dapat haid lagi, jika Anda tidak lagi menyusui secar ekslusif atau bila bayi Anda sudah berumur 6 bulan.
-Konsultasi dengan bidan/dokter atau klinik/Puskesmas sebelum Anda mulai memakai metode kontrasepsi lainnya.
-Jika suami/pasangan Anda beresiko tinggi terpapar IMS, AIDS harus pakai ketika pakai MAL.
•Apa yg hrs dilakukan jk Anda menyusui tdk secara ekslusif/berhenti menyusui ?
-Anda perlu kondom atau metode kontrasepsi lain ketik anda tidak meyusui lagi secara ekslusif
-Ke klinik KB untuk membantu memilihkan atau memberikan metode kontrasepsi lain yang sesuai
Beberapa Catatan dari Konsensus Bellagio (1988) Untuk Keefektifan 98%
•Ibu harus menyusui secara penuh atau hampir penuh (hanya sekali diberi 1-2 teguik air/minuman pada upacara adat/agama.
•Perdarahan sebelum 56 hari pascapersalinan dapat diabaikan (belum dianggap haid)
•Bayi menghisap secara langsung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar